Science

Kutub Bumi Diprediksi Akan Berbalik Arah, Ini yang Akan Terjadi

Bumi yang memiliki lautan besi panas ini akan menghasilkan medan magnet, sehingga dapat bertahan untuk melawan aliran plasma Matahari berenergi tinggi. Nah, saat ini fokus dunia sedang tertuju pada kabar tentang kutub magnet bumi yang dipredikasi akan berbalik arah dari selatan menjadi utara dan utara menjadi selatan.

Kutub Bumi Diprediksi Akan Berbalik Arah
Kutub Bumi Diprediksi Akan Berbalik Arah

Medan magnet ini terpancar luas hingga ribuan km ke luar angkasa dan akan berpengaruh pada banyak hal, mulai dari teknologi komunikasi hingga jaringan listrik. Namun, medan magnet tersebut semakin melemah hingga mencapai 15 persen selama kurun waktu 200 tahun terakhir.

Banyak ilmuwan yang mengklaim, hal tersebut menjadi lantaran kutub Bumi akan berbalik dari arah sebaliknya. Menurut laporan LASP dari University of Colorado, fenomena ini diprediksi akan menjadikan sebagian bumi tidak bisa ditempati oleh manusia, meskipun hal ini tidak sampaikan secara langsung.

Apa yang sebenarnya akan terjadi ini, apakah kita perlu khawatir jika kutub magnet bumi ini benar-benar berbalik arah? Hal penting yang perlu kita ketahui adalah, kutub magnet bumi tersebut tidak sama dengan kutub selatan dan utara yang dikenal secara geografis.

Lautan besi panas yang ada pada kutub magnet bumi tersebut terus berputar dalam inti luar bumi. Kemudian putaran ini akan menghasilkan medan magnet bumi yang miring hingga 11 derajat dari sumbu bumi. Karena berputar secara terus-menerus, lava besi itu kadang bisa pindah tempat jadi berlawanan arah dari atom besi yang ada di sekitarnya. Nah, jika hal tersebut terjadi maka kutub magnet bumi ini akan ikut berbalik.

Kejadian ini tidak akan terjadi secara instan. Menurut, Live Science kejadian ini tidak akan terjadi secara tiba-tiba dan masih membutuhkan proses yang cukup lama, hingga akhirnya kekuatan medan magnet berada pada titik yang sangat lemah dan kedua kutub itu baru bisa berbalik.

Setelah mengumpulkan banyak tenaga dan terkumpul di ujung yang berlawanan, para peneliti memperkirakan fenomena ini baru akan terjadi antara 1.000 hingga 10.000 tahun. Menurut catatan sejarah, hal ini sudah terjadi hingga ratusan kali dan yang terakhir terjadi pada 780.000 tahun yang lalu.

Meskipun begitu, berdasarkan data dari magnetometer tiga satelit Swarm telah diketahui bahwa saat ini tanda terbaliknya kutub magnet mulai terlihat. Masih dari data satelit tersebut, medan magnet bumi sekarang ini telah melemah hingga 10 kali lipat dari sebelumnya.

Penurunan yang terbanyak berpusat di Kutub Selatan, mulai dari Zimbabwe sampai Chile yang dikenal dengan Anomali Atlantis Selatan. Kekuatan medan magnet di wilayah itu sangat lemah, sehingga dapat membahayakan satelit yang sedang mengorbit karena medan magnet tidak dapat lagi melindungi paparan radiasi yang selama ini menganggu elektronik satelit.

Nah dari penjelasan tersebut, kita tidak perlu mengkhawatirkan akibat dari fenomena ini. Peneliti memang telah memperkirakan bahwa medan magnet yang terus melemah dapat berpotensi melahirkan partikel energi tinggi yang akan menembus atmosfer dan membuat lubang mirip ozon di Antartika. Tapi, hingga sekarang para ilmuan tersebut belum bisa mengetahui secara pasti dampak yang akan terjadi secara langsung bagi manusia.

Pramana

[pramana@berbagiteknologi.com] Hi, Saya adalah seorang yang meyukai dunia teknologi, terutama smartphone. kesibukan saya sekarang adalah bekerja di salah satu perusahaan swasta, dan juga menjadi content writer untuk situs Berbagi Teknologi ini.

Related Articles

Back to top button